Cara membuat batik tulis.
Batik tulis merupakan salah satu cara dalam pembuatan bahan pakaian. batik tulis mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah cara pewarnaan kain batik tulis dengan menggunakan malam yang digunakan untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain batik tulis tersebut. Merujuk pada literatur internasional, cara ini lebih dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Sedangkan pengertian kedua yaitu kain atau pakaian yang diciptakan dengan teknik tersebut dengan penggunaan motif-motif tertentu agar memiliki kekhasan dan filosofi tertentu.
Cara Pembuatan Batik Tulis
Pada awalnya batik tulis diciptakan di atas bahan kain dengan warna dasar putih yang terbuat dari bahab kapas yang biasa dinamakan kain mori. Pada masa sekarang batik tulis juga diciptakan di atas bahan kain yang lain seperti bahan poliester, sutera, rayon dan berbagai bahan kain sintetis lainnya. Cara membuat batik tulis, untuk Motif batik tulis, dibentuk menggunakan cairan lilin dengan media alat yang biasa dinamakan canting untuk penggunaan motif kain batik tulis halus, atau menggunakan kuas untuk motif batik tulis berukuran besar, sehingga cairan lilin akan lebih meresap ke dalam serat kain batik. Kain yang telah dilukis menggunakan lilin selanjutnya dicelup dengan warna yang dikehendaki, pada umumnya dimulai dari warna-warna muda. Proses Pencelupan selanjutnya dilakukan pada motif lain dengan warna yang cenderung lebih tua atau gelap. Untuk detail urutan proses pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut.
Alat- alat yang diperlukan untuk proses pembuatan batik:
Canting, merupakan alat untuk membatik, biasanya alat ini terbuat dari tembaga dimana ujungnya menyerupai atau mirip dengan paruh burung.
Gawangan, merupakan tempat untuk meletakkan atau menaruh kain yang akan diberi motif batik tulis. Gawangan ini biasanya terbuat dari bahan kayu atau bambu.
Wajan, mempunyai ukuran kecil yang digunakan untuk mencairkan lilin atau malam. Wajan ini terbuat dari tanah liat atau tembaga.
Kompor kecil atau anglo, biasa dipakai untuk memanaskan wajan kecil tersebut.
Lilin atau malam, dibuat dari campuran berbagai jenis bahan yaitu daun gondorukem, parafin, dan lemak minyak kelapa.
Bahan pewarna, biasa memakai pewarna alami (kulit kayu soga, daun indigo, dll) atau dengan Pewarna kimia/buatan.
Proses Pembuatan Batik Tulis
Ngemplong, merupakan proses paling dasar atau pendahuluan yang diawali dengan proses pencucian kain mori. Tujuannya yaitu menghilangkan kandungan kanji didalamnya. Selanjutnya adalah pengeloyoran, dengan memasukkan kain mori tersebut ke dalam minyak kacang atau minyak jarak yang ada di dalam abuu merang. Kain mori tersebut direndam ke dalam minyak jarak agar kain mori menjadi lemas, tujuannya agar daya serap kain mori terhadap zat pewarna lebih bagus.
- Nyorek atau Memola, merupakan proses membuat pola atau menjiplak pada kain mori dengan cara mencontoh pola motif yang sudah di mal sebelumnya, atau biasa dikatakan dengan ngeblat. Pola atau motif batik tulis biasanya dibuat pada kertas roti terlebih dahulu, kemudian dijiplak sesuai pola pada kain mori tersebut. Pada proses ini kita dapat menjiplak atau mencontoh secara langsung pada kain mori dengan memakai pensil atau canting. Jika ingin menghasilkan warna yang lebih sempurna dan tidak pecah maka proses membatiknya diulangi pada sisi sebaliknya. Proses ini biasanya disebut ganggang.
- Mbathik, merupakan proses menorehkan malam batik diatas kain mori, diawali dengan nglowong yaitu menggambar garis-garis di luar pola dan isen-isen yaitu mengisi pola dengan berbagai macam bentuk gambar. Pada proses isen-isen terdapat istilah yaitu nyecek, berarti membuat isian berupa titik-titik pada pola yang sudah dibuat. Ada pula istilah lain yaitu nruntum, dimana hampir sama dengan proses isen-isen, namun lebih rumit.
- Nembok, yaitu proses menutupi bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terkena warna dasar, dalam hal ini yang dimaksud adalah warna biru, ditutup dengan lapisan malam yang cukup tebal seolah-olah jadi tembok penahan.
- Medel, yaitu proses pencelupan kain mori yang sudah dibatik ke dalam cairan pewarna yang dilakukan secara berulang hingga mendapatkan warna yang diinginkan.
- Ngerok dan Mbirah, pada tahapan ini malam yang ada pada kain dikerok dengan hati-hati memakai lempengan logam, selanjutnya kain dibilas sampai bersih kemudian diangin-anginkan.
- Mbironi, yaitu proses menutupi warna biru dan pola isen-isen yang berupa cecek atau titik memakai malam. Dilanjutkan dengan proses ngrining, yaitu proses mengisi bagian kain yang belum diwarnai dengan motif batik tertentu. Hal ini dilakukan setelah proses pewarnaan dilakukan.
- Menyoga, berasal dari kata dasar soga, adalah sejenis kayu yang dipakai untuk mendapatkan warna cokelat dengan cara mencelupkan kain mori ke dalam campuran warna cokelat tersebut.
- Nglorod, ini merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan kain batik tulis dimana pembatik akan melepaskan seluruh malam (lilin) dengan cara menggodok kain yang sudah cukup tua warnanya di air yang mendidih. Selanjutnya kain diangkat dan dibilas dengan air bersih dan diangin-arginkan sampai kain tersebut kering.
- Menurut asal pembuatan batik tulis, batik Jawa merupakan sebuah warisan budaya bangsa Indonesia, khususnya wilayah Jawa secara turun temurun. Batik Jawa kaya akan motif-motif batik tulisnya. Setiap motif batik mempunyai makna filosofi yang luhur, karena bukan sekedar gambar namun mengandung makna yang luhur.
Mohon kontribusi untuk koreksi penulisan,karena dalam penulisan tentang cara membuat batik tulis ini pasti banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Terima kasih
Daftar Pustaka“http://id.wikipedia.org/wiki/Batik” diakses pada 19 Nivember 2014 pukul 11.50 WIB
Video Cara Membuat Batik Tulis
SUMBER:http://batik-tulis.com/blog/cara-membuat-batik-tulis